cara memelihara itik petelur




Usaha budidaya itik petelur sangat menjanjikan sebagai usaha ekonomi kerakyatan mandiri dan nilai ekonomis yang dapat di ambil dari usaha ini adalah daging, telur, kotoran tetapi kali ini saya akan membahas tentang itik petelur.
Dalam memelihara itik, lokasi menjadi salah satu syaratnya dan lokasi harus jauh dari tempat keramaan atau pemukiman penduduk, tersedianya transportasi agar mudah dalam pemasaran dan juga tidak rawan pergusuran.
Dan berikut adalah pedoman dalam melakukan usaha ternak itik petelur tersebut.
Sebelum peterak memulai usahanya, maka peternak harus menyiapkan diri terutama dalam hal pemahaman ternak tersebut. Hal-hal yang harus disediakan dan dipahami adalah tentang :
1.       Perkandangan.
2.       Bibit unggul.
3.       Pakan ternak.
4.       Tata laksana.
5.       Pemasaran hasil ternak.
Penyiapan sarana dan peralatannya :
1.       Persyaratan temperatur kandang lebih kurang 39 derajat celcius.
2.       Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%.
3.       Penerangan kandang untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi-fungsi bagian kandang tersebut.
4.       Kondisi kandang dan perlengkapan untuk ternak tersebut.
Model kandang juga ada beberapa jenis, yaitu :
1.       Kandang untuk anak bebek tersebut atau dengan kata lain kandang box yang mampu menampung sekitar 50 ekor anak bebek tersebut.
2.       Kandang brower (untuk itik remaja) dan mampu menampung lebih kurang 100 ekor per-kelompoknya.
3.       Kandang layar (inilah untuk itik bertelur) modelnya berupa kandang baterai (2 ekot per kotak) atau bisa juga berupa kandang lokasi yang bisa menampung 4-5 ekor itik dewasa.
Dalam masalah pembibitannya :
1.       Pemilihan bibit dan calon induk.
Ada 3 cara untuk memilih bibit itik yang baik.
Ø  Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya.
Ø  Memelihara induk itik pejantan dan betina yang unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakkannya pada mesin tetas.
Ø  Membeli DOD (Day Or Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutu ataupun telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat. DOD yang baik yaitu tidak cacat dengan warna kuning mengkilap.


2.       Perawatan bibit dan calon induk.
a.       Perawatan bibitnya.
Bibit yang baru saja tiba dari pembibitan hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penangannya sebagai berikut :
Bibit diterima dan di tempatkan pada kandang indukan yang telah disiapkan sebelumnya. Yang harus diperhatikan temperatur broodernya harus tersebar merata dan kapasitas satu box mampu manampung sekitar 50 bibit. Tempat pakan dan minum sesuai dengan ketentuandan jenis pakan dan minum pada itik stater perlu ditambahkan mineral atau vitamin.
b.      Perawatan calon induk.
Calon induk itik ada dua macam, yang pertama induk produksi telur dan yang kedua untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk prosuksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan  untuk 5-6 ekor itik betina.
c.       Reproduksi dan perkawinan.
Reproduksi dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Dan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan alami).
3.       Pemeliharaan.
a.       Sanitasi dan tindakan preventif.
Senitasi mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif  bertujuan untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b.      Pengontrool penyakit.
Dilakukan setiap waktu, menyeluruh dan juga harus hati-hati. Bila ada tanda-tanda timbulnya penyakit maka tanganilah secara serius.
c.       Pemberian pakan.
Terbagi kedalam tiga fase :
Ø  Fase stater (umur 0-8 minggu).
Ø  Fase grower (umur 8-18 minggu).
Ø  Fase layar (umur 18-27 minggu).
Dan cara membagi pakannya terbagi kedalam empat kelompok :
Ø  Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar.
Ø  Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder  dan sebaran di lantai.
Ø  Umur  21 hari sampai 18 minggu disebar di lantai.
Ø  Umur 18-72 minggu , ada dua cara yaitu pada 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5% dan kemudian pemberian pakan itik secara ad libisum atau secara terus menerus.

0 komentar:

Post a Comment