Budidaya Ikan Nila




Peluang agribisnis perikanan kini banyak diburu masyarakat. Dari banyaknya komoditas perikanan di Indonesia, ikan nila dapat dikatakan memiliki prospek yang sangat besar. Sejak diperkenalkan tahun 1970, ikan ini terus berkembang dan semakin populer di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan ikan nila, baik kebutuhan benih ataupun kebutuhan ikan nila konsumsi, sangat diperlukan pola pengembangan yang betul-betul terarah. Pola pengembangan tersebut meliputi beberapa subsistem budidaya ikan nila dari hulu sampai hilir. Hal ini ditujukan untuk mengurangi dampak negatif agar dapat dicapai target produksi yang maksimal. Untuk itu diperlukan cara paling tepat guna mengatasi permasalahan budidaya ikan nila saat ini, antara lain.

  1. Sulitnya mendapatkan induk merupakan masalah utama dalam kegiatan budidaya ikan nila. Kondisi ini mengakibatkan jumlah benih ikan nila berkualitas tidak terpenuhi.
  2. Penyebaran ikan nila berkualitas tinggi harus benar-benar di jaga dengan bagus agar tidak tercampur dengan ikan nila lain atau yang kurang bagus sehingga mengakibatkan menurunkan kualitas benih ikan nila.
  3. Dalam menciptakan sistem budidaya, perlu dibuat pola produksi yang terarah sesuai konsep agribisnis. Untuk itu diperlukan spesifikasi budidaya ikan nila mulai dari tahap pembenihan sampai pembesaran.

 Kemudian kita harus mempelajari langkah-langkah dari budidaya ikan nila. Dimulai dari pembenihan sampai mendapatkan hasil untuk di panen.

Subsistem Pembenihan
Anda bisa memulai usaha dari pemeliharaan induk sampai menghasilkan benih tunggal kelamin jantan (monosex) berukuran 3-5 cm. Tujuan menghasilkan benih ikan nila monosex dikarenakan pada perkembangan ikan nila jantan lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan ikan nila betina. Pada langkah subsistem ini, anda harus benar-banar mampu menjaga kondisi dan kualitas induk ikan nila yang anda pelihara.

Subsistem Pendederan
Pada subsistem ini, anda memulai usaha dari pemeliharaan benih ikan nila berukuran 3-5 cm sampai mencapai ukuran 8 – 10 cm atau 15 – 20 gr. Tanggung jawab anda sebagai pendeder adalah menjaga agar benih ikan nila berkualitas tinggi dan tidak tercampur dengan benih ikan nila lainnya.

Subsistem Pembesaran
Pada langkah ini, anda dapat memulai usaha dari pemeliharaan benih ikan nila ukuran 8 – 10 cm  sampai mencapai ukuran konsumsi, baik ukuran ikan nila konsumsi untuk pasar lokal (200 – 250 gr) maupun ukuran ikan nila konsumsi untuk di ekspor(500gr).

Subsistem Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Pada langkah ini, anda harus mengolah hasil subsistem pembesaran mulai dari seleksi ukuran, pemfilletan, pengepakan, penyimpanan, dan pemasaran.

Subsistem Penunjang
Langkah terakhir, anda harus menyediakan sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan keempat subsistem di atas agar langkah-langkah tersebut dapat berjalan dengan baik dan anda bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

0 komentar:

Post a Comment