Pembuahan telur melalui pengurutan (stripping)
Alternatif lain pembuahan (fertilisasi) buatan yaitu dengan melakukan pengurutan (stripping). Setelah hormon disuntikkan dan induk siap memijah, di saat yang tepat dilakukan pengurutan telur dan sperma untuk dicampurkan dalam suatu wadah agar terjadi pembuahan (fertilisasi) telur- telur tersebut secara buatan di dalam baskom. Cara pengurutan ini lebih canggih dan hasil benihnya lebih banyak karena segalanya lebih terkontrol. Namun, proses ini memerlukan teknisi pelaksana yang mempunyai keterampilan lebih baik.
Beberapa keuntungan cara pengurutan ini antara lain sepefti berikut;
- Jumlah telur yang dihasilkan dapat dihitung secara persis (lebih ilmiah).
- Jumlah telur yang dibuahi oleh sperma (derajat fertilisasi) lebih banyak.
- Dapat dilakukan pengaturan waktu, misalnya waktu pengurutan,waktu mendapatkan burayak, dan pengaturan waktu lainnya.
Telur dalam wadah yang telah dibuahi lalu ditetaskan di dalam hapa dengan dialiriair bersih terus-menerus sampai 2 minggu lamanya dengan diberi pakan zooplankton dan serbuk pakan yang mencukupi.
Cara mengeluarkan telur
Setelah disuntik dengan hormon Ovaprim atau hormon dari hipofisa, induk jantan maupun induk betina dipisahkan, masing-masing diletakkan didalam hapa yang telah dipasang di kolam yang airnya jernih dan tenang. Sekitar sepuluh jam setelah disuntik diperkirakan telur sudah dapat diurut. Namun, sebelumnya induk lele tersebut perlu diperiksa dahulu (sudah siap diurut atau belum). Cara memeriksanya adalah sebagai berikut.
- lnduk lele ditangkap menggunakan serok. Badannya dipegang dan kepalanya ditutupi dengan handuk basah, lalu perutnya diurut sedikit ke arah dubur.
- Apabila beberapa butir telur dapat keluar maka induk betina
- itu sudah siap untuk diurut. Pengurutan dilanjutkan untuk mengeluarkan seluruh telurnya. Dengan hati-hati tetapi cukup kuat, perut ikan diurut mulai dari sirip dadanya ke arah dubur. Telur yang keluar ditampung dalam sebuah baskom yang bersih dan kering.
- Apabila telur belum dapat keluar saat diurut maka induk lele tersebut dikembalikan ke dalam hapa penampungan lagi. Selanjutnya, perlu diperiksa lagi setiap 10-15 menit, barang kalitelur sudah siap dikeluarkan.
- Kain yang digunakan untuk menutup kepala ikan pada waktu diurut harus halus dan bersih. Penggunaan kain ini dimaksudkan supaya lele tidak meronta waktu diurut.
- Wadah atau baskom untuk menampung telur harus benar-benar kering dan bersih karena kotoran dapat mempengaruhi proses pembuahan.
- Apabila telur masih sulit keluar waktu diurut maka pengurutan harus dihentikan. lnduk tersebut dikembalikan ke dalam hapa untuk ditunggu 3-5 jam kemudian, dicoba lagi pengurutan. Biasanya telur akan berhasil keluar dengan lancar.
- Apabila saat diurut telur keluar bercampurdarah, sebaiknya pengurutan dihentikan saja. lnduk lele tersebut dipelihara l6bih lanjut di dalam kolam.
- Sementara pengurutan induk betina dilakukan untuk mengeluarkan telur, orang (teknisi) lainnya menyiapkan induk jantan untuk diambil spermanya.
Cara mengeluarkan sperma
Sperma lele dumbo tidak dapat dikeluarkan dengan cara pengurutan, melainkan harus dibedah. Jadi induk jantan harus dimatikan. Berikut ini adalah cara mengeluarkan sperma.
- lnduk jantan dibelah perutnya lalu seluruh kantung sperma diambil.
- Kantung sperma dipotong dengan gunting yang bersih, kemudian dicampur dengan 100-200 ml larutan garam fisiologis (larutan NaCl 770). Katung sperma tersebut dijepit dengan pinset (atau dengan jari tangan yang bersih), lalu diremas-remas agar sel-sel sperma keluar ke dalam larutan NaCl tersebut. Tidak ada ketentuan khusus tentang banyaknya larutan garam fisiologis yang digunakan untuk mencampur sperma. Namun, umumnya setengah gelas (100 ml) cukup untuk kantung sperma dari seekor lele jantan. Hal yang perlu diketahui bahwa manfaat larutan garam 7o/o adalah 1) untuk mengencerkan sperma agar telur yang akan terbuahi semakin banyak dan 2) untuk memperpanjang umur sperma setelah keluar dari kantung sperma. Jika di dalam air tanpa garam NaCl, sperma lele hanya tahan hidup sekitar 3 menit, sedangkan di dalam larutan garam tersebut, dapat hidup sampai60 menit.
Cara melakukan pembuahan
Setelah telur dan sperma berhasil dikeluarkan, segera dilakukan pembuahan buatan. Caranya sebagai berikut.- Telur ditampung dalam baskom. Sperma di dalam cawan tadi dituangkan ke dalam telur lalu diaduk menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan sebelumnya
- Campuran telur dan sperma tersebut diaduk selama 2-3 detik lalu dituangi air bersih (air sumur atau air dari mata air) sebanyak 1-2 liter, Penuangan air ini dilakukan secara perlahan-lahan sambil terus diaduk selama 2 menit. Menurut pengalaman, saat ini semua telur telah terbuahioleh sperma.
- Telur dicuci atau dibilas dengan air bersih lebih banyak lagi agar sperma yang tersisa dapat terbuang karena sperma adalah protein yang mudah membusuk yang dapat berakibat buruk bagi telur.
- Selanjutnya, telur yang telah terbuahi itu ditebarkan dalam suatu tempat penetasan yang berbentuk nampan dari kain kelambu atau kain jaring yang diapungkan di dalam bak berisi air bersih dengan aliran air jernih perlahan-lahan.
- Telur akan menetas dalam waktu 36-40 jam pada suhu air 26-28'C. Telur yang tidak terbuahi atau mati akan menjadi berwarna putih dan akhirnya ditumbuhijamur. Oleh karena itu, telur yang menjadi putih harus segera dibuang.
izin bertanya pak, kenapa induk ikan lele yang jantan tidak bisa di stripping? (jawaban selain kantong spermanya bergerigi?)
ReplyDeleteSelamat malam pak maaf sebelumnya sebelum saya membaca artikel bapak saya melakukan pemijahan lele dgn cara streaming...tapi kenapa hasil telur masih banyak yg tidak menetas / gagal.
ReplyDeleteSetelah streaming telus sy campur dgn sperma jantan,diaduk dan setelah rata saya campur air kolam...sy aduk lg dan sy bilas dibuang airnya lalu saya tebar telur di kelambu penetasan....setelah 6 jam masih banyak telur yg berwarna putih....jadi apa yg kurang....hasil pemijahannya..saya jg sudah kasih airasi air dan airator.