Memanfaatkan Twitter Untuk Beriklan
Belum lama ini, jejaring sosial Twitter mengusung platform anyarnya berupa ruang bagi para pengiklan di laman trending fopic. Kalau Anda pengguna akun Twitter, Anda tentu akrab dengan peristilahan trending
topic (TT)-sebuah notifi kasi atas topik perbincangan di Twitter yang sedang menjadi tren.
Masih belum tanggal dari ingatan kita, bagaimana laman topik ini sering diwarnai oleh topik-topik berbahasa lndonesia. Misalnya, saat lndonesia dilanda kehebohan oleh kasus video porno artis yang dikenal dengan kata kunci "peterporn" Belum lagi, setiap ada acara lndonesia Idol, acara ini pun selalu menjadi topik trendi di samping percakapan seputar Piala Eropa. Noh, sejak April lalu, Twitter telah menjual laman topik paling tren ini kepada pengiklan. Tapi, Twitter tidak mengurangi jumlah TT alami yang selama ini berjumlah 10 buah. Agar kelihatan bahwa TT ini adalah iklan, pengelola Twitter menempatkan TT iklan itu di posisi paling bawah, alias urutan ke-11. TT iklan ini ditandai dengan kata"promoted'dan dibingkai dalam sebuah kotak berwana kuning. Perusahaan yang pertama membeli ruang di bar kanan laman Twitter ini adalah Disney Pixar saat mempromosikan film teranyar mereka, Toy Story 3. Film animasi ini menjadi ujian perdana model bisnis anyar tersebut. Memang tak disangkal, dari sekian bagian laman Twitter, TT merupakan bagian yang paling mempunyai nilai jual.
Para pekicau di Twitter senang berlomba menjadikan topik perbincangannya menjadi TT. Sebab itu, TT merupakan ukuran tingkat popularitas sebuah topik. "seperti yang selalu kami katakan, kami berencana menguji sebuah model periklanan dan promosi yang berbeda. lni menjadi bagian dari usaha mendapatkan keuntungan dari pengguna TT, maupun untuk meningkatkan nilai merek. Sebagai usaha awal, kami melakukan uji coba dengan tanda khusus "promoted'yang berlaku untuk waktu yang belum bisa kami tentukan," kata seorang perwakilan dari Twitter. Model beriklan di Twitter ini mulai dilirik juga oleh perusahaan-perusahaan lain, khususnya di Amerika. Misalnya, Best Buy,Virgin America, Starbucks, dan Bravo. "lde utama model periklanan ini tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran bahwap erusahaan-perusahaan itu pun bisa berkomunikasi dengan pelanggannya melalui Twitter," imbuh Dick Costolo, Kepala 0perasiona I Twitter. Apa yang dikatakan Dick Costolo bukanlah angin lalu. Apalagi menurut data dari comScore, sejak dirilis tahun 2007, Twitter selalu menunjukkan tren peningkatan pengguna akunnya secara vertikal. Pada Maret lalu, Twitter sudah mempunyai 22,3 juta pengunjung unik- peningkatan sangat fantastis dari setahun silam dengan angka 524 ribu. Jumlah ini sudah termasuk para pekicau yang mengakses Twitter dari ponsel pintar maupun aplikasi berbasis web, seperti TweerDeck maupun Tweetie. Kesadaran pengelola Twitter untuk menjadikan lamannya sebagai media beriklan mungkin bisa dibilang terlambat. Tapi, para pendirinya, sebut saja Evan Williams, .Jack Dorsey, dan Biz Stone, mempunyai alasan lain. Mereka belajar dari strategi Google, yakni membangun servis yang baik kepada sebanyak mungkin penggunanya dan baru kemudian membangun media beriklan.
Starbucks, misalnya, sudah lama berpromosi melalui Twitter. Mereka juga membuka akun Twitter dengan banyak pengikut. Apa yang ditulis di laman status Twitter Starbucks akan dibaca seluruh pengikutnya. Tapi, pesan inicepat hilang ditelan oleh ribuan topik lain yang saling tumpang tindih. Problem ini pun terjawab dengan modelberiklan di "TT" Sejak lama kami ingin menyampaikan kepada khalayak apa yang sedang terjadi di Starbucks setiap kali mereka mencari kata kunci di internet. Dan TT membuat keinginan kami tadi menjadi kenyataan," tandas Chris Bruzzo, wakil presiden Starbucks untuk urusan merek dan konten di ranah online. TT juga bisa berfungsi untuk meminimalisir dampak komplain pelanggan. Sebuah film, misalnya, mendapat banyak reaksi negatif diTwitter. Perusahaan film itu bisa menggunakan TT untuk mengantar para pekicau pada tautan yang berisi resensi film yang positif. Namun, semua itu tetap kembali pada kualitas produknya. Konsumen semakin cerdas dan tak bisa dibohongi. Bernardo Huberman, seorang direktur di laboratorium Hewlett-Packard tidak yakin kalau TT mampu mengubah opini orang.
AKUN KHUSUS
Selain TT, Twitter juga merilis model beriklan lain, yakni @earlybird. Fasilitas ini merupakan akun yang dikhususkan kepada para pengiklan. Twitter bekerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk memasang iklannya di akun ini. Para pekicau yang tertarik memperoleh informasi tentang iklan itu tinggal mengklik menjadi pengikutnya. lsinya pun beragam-tak sekadarjualan. Sambutan para pekicau juga luar biasa. Selang beberapa harisaja, pengikut @earlybird sudah mencapai puluhan ribu. Para pekicau bebas memilih topik yang cocok sesuai selera, seperti hiburan, fesyen, teknologi, kecantikan, cerita perjalanan, dan sebagainya. Dalam promosinya, Twitter bermitra dengan Studlo Walt Disney. Setiap pengikutnya bisa memperoleh diskon tiket menonton The Sorcerer's Apprentice. Twitter juga menggandeng perusahaan iklan sekelas Groupon dan Gilt Groupe.
POTENSI DI INDONESIA
Sebenarnya, Twitter cukup potensial bagi perusahaan di lndonesia. Sudah banyak perusahaan yang aktif berkecimpung di dunia kicauan ini untuk menyapa para pelanggan mereka. Apalagi jumlah pengguna Twiter di lndonesia cukup fantastis-terbesar di Asia, disusul Jepang dan lndia. Secara global, jumlah pengguna Twitter lndonesia menduduki peringkat ke-6 dan Amerika Serikat menduduki peringkat pertama. Tapi, untuk laman TT di atas, menurut konsultan pemasaran online, Nukman Lutfie, TT belum cocok untuk di Indonesia, mengingat status TT sekarang masih bersifat global dan belum lokal. Tapi, lndonesia tergolong unik. Belakangan ini, beberapa kali para pengguna Twitter lndonesia berhasil mencetak TT di Twitter. Menurut pendiri Virtual Consulting itu, upaya Twitter membuka fitur untuk iklan cukup cerdas. Meskipun, para pengguna Twitter sempat memprotes keberadaan TT "gadungan" tersebut. "lni masih tahap uji coba dari Twitter. Belum tentu juga ini menjadi tempat efektif untuk beriklan, meski TT menjadi-khusus di desktop-tempat yang sering dilihat pengguna Twitter. Tempatnya memang cukup strategis," ujar dia. Nukman juga melihat banyak pemilik merek di lndonesia sudah sadar dengan jejaring sosial ini. Meski, menurutnya, para pemilik merek kudu lebih kreatif lagi dalam berkomunikasi dengan pelanggannya di Twitter.
free gak mbak iklan ke twitter-nya? heee
ReplyDeleteenglish.sambudy.com