Cara Budidaya Ayam Kalkun




Pemilihan bibit unggul merupakan langkah awal untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Tentu saja bibit yang harus anda dapatkan yaitu jenis yang sehat dan bermutu tinggi. Pada saat membeli anda harus lebih teliti dalammelihat kondisi kesehatan ayam kalkun tersebut, anda bisa menanyakan kepada penjual tentang segala hal sebelum ayam ini di jual karena mungkin ada beberapa alasan kenapa ayam tersebut dijual. Apakah karena ayam tersebut sakit atau memang ayam tersebut di khususkan untuk dijual termasuk jenis makanan yang diberikan kepada ayam tersebut. Tanyakan juga umur ayam tersebut karena bisa jadi anda membeli ayam  yang pertumbuhannya lambat. Untuk menjamin mutu bibit ayam yang akan anda beli sebaiknya anda membeli kepada peternak yang memang sudah berpengalaman.

Pemilihan lokasi.
Lokasi merupakan salah satu faktor yang juga berpengaruh dalam kelangsungan pertumbuhan dan bisnis ayam kalkun anda. Anda harus melakukan survei terlebih dahulu tentang keamanan, kenyamanan dan distribusinya agar usaha anda dapa berjalan dengan baik. Anda harus memastikan peternakan anda jauh dari ganguan tangan manusia, binatang maupun kemungkinan bencana alam akibat tanah longsor, banjir, angin dan berbagai ancaman yang dapat menghancurkan usaha anda dan juga bisnis anda. Ada baiknya anda memilih tempat yang mudah bagi and auntuk mendapatkan makanan tambahan dan juga mudah bagi anda dalam melakukan bisnis anda.
Jika anda bisa bekerja sama dengan pemilik perusahaan chatering atau rumah makan, anda dapat memanfaatkan untuk kemajuan bisnis anda. Tentu saja dengan mengambi sisa makanan yang biasanya menjadi sampah untuk and aolah menjadi pakan ayam kalkun dan anda juga bisa tawarkan untuk menyediakan menu ayam kalkun sehingga usaha anda akan menjadi lebih mudah dan hasil panen anda pun sudah anda yang akan menampungnya.

Sistem perkandangan.
Kandang merupakan rumah atautempat untuk berteduh dan melindungi diri dari berbagai ancaman yang datang dari luar. Jika anda ingin agar peliharaan anda merasa nyaman di kandangnya, maka buatlah kandang yang ideal untuk binatag peliharaan anda. Ukuran kandang harus sesuai dengan pola hidup dan mereka, jika memungkinkan buatlah kandang dengan latar hidup mereka agar populasi dapat tumbuh dengan sempurna yang nantinya akan menguntungkan anda. Sebaiknya arah posisi kandang ke timur agar matahari pagi bisa masuk ke dalam kandang. Anda juga bisa menggunakan kulit padi sebagai alasnya agar selalu kering dan memberikan kenyaman kepada ayam-ayam kalkun yang anda pelihara.
Kandang yang anda buat harus mudah dibersihkan dari kotoran yang akan mendatangkan penyakit. Layout sistem perkandangan anda harus nyaman mulai dari pintu ke pintu, ventilasi dan jalan antara satu kandang ke kandang lainnya. Pisahkan kalkun sesuai umur agar tidak terjadi kriminalitas di antara mereka sehingga dapat merugikan bisnis anda. Kemudian pastikan tempat bertelur dan tempat mengeram aman dari gangguan ayam yang lain dan atur posisi tempat bertelur agar memudahkan anda dalam memeriksa perkembangan telur tampa menganggu ayam lainnya yang sedang mengeram.

Pemberian Makan
Anda bisa memberikan mereka makan sesuai kondisi dan umur ayam kalkun. Pertumbuhan biasanya membutuhkan gizi dan nutrisi  yang lebih tinggi dan biasanya di toko-toko peternakan ayam telah disediakan pakan ayam sesuai umur dengan kode BR1, BR2 dan lainnya.
Atur juga jadwal makan dan sediakan pakan sesuai kebutuhan agar tidak ada sisa makanan yangbercecer dan nantinya akan menjadi penyakit jika anda malas atau tidak punya waktu untuk membersihkannya. Dan anda juga perlu mengatur letak air dan makanan berjauhan sehingga kandang akan tampak selalu bersih.

Perawatan Kesehatan
Kesehatan adalah satu hal yang mahal harganya, seandainya ternak anda sakit kemudian anda jual maka harganya pun akan turun drastis dibandingkan dengan ternak yang sehat. Ternak yang sehat akan menghasilkan produksi yang baik, bibit yng sehat dan juga sesuai tujuan usaha anda yaitu menghasilkan dompet yang sehat pula dengan hasil yang melimpah dari kesehatan ternak anda. Semenjak kecil hingga dewasa selal pantau perkembangan kesehatan mereka, beri vaksinasi bila perlu dan juga berikan suplemen agar terhindar dari penyakit sehingga ternak anda akan selalu sehat.

Cara Budidaya Belut Dalam Tong




Pada pembahasan sebelumnya tentang budidaya ikan nila dan sekarang saya akan coba membahas tentang budidaya belut dalam tong. Anda hanya perlu mempelajari beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tentu saja budidaya belut ini akan membuat anda mendapatkan penghasilan yang luar biasa jika anda mampu memaksimalkan benih belut tersebut sebaik mungkin. Saya akan coba memberikan cara budidaya belut di dalam tong mulai dari persiapan awal hingga anda dapat memanennya.

Langkah pertama : perlengkapan.

Hal pertama yang harus di persiapkan tentu saja perlengkapannya. Dan berikut adalah peralatan-peralatan yang harus anda sediakan :
  • Tong atau Drum (sebaiknya terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat).
  • Pipa Paralon.
  • Kawat kasa.
  • Tandon sebagai tempat penampung air.
  •  Ember, Cangkul, Baskom dan juga Jerigen.

Langkah kedua : Persiapan dan Teknik Budidaya belut.

Persiapan dan teknik budidaya belut merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Pada pembahasan ini, yang perlu diperhatikan adalah media tempat membesarkan belut dan juga media pemeliharaan sebagai tempat belut berkembang biak. Dan berikut adalah media-medianya :
  • Drum atau Tong.
        Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat atau berbahan plastik. Bila drum yang anda gunakan berbahan dari besi, sebaiknya dibersihkan dulu sebersih mungkin di cat ulang dan dikeringkan hingga benar-benar tidak berbau cat lagi.

Tahap-tahan mempersiapkan drum sebagai media budidaya belut adalah sebagai berikut :
  •  Letakkan drum tong pada tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.
  • Buka bagian tengan drum dan sisakan 5cm di bagian kiri dan kanan drum.
  • Pasang alat di bagian sisi bawah drum agar drum tidak menggelinding atau bergerak.
  • Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
Buat peneduh tong. Ini dilakukan agar matahari  tidak langsung ke permukaan drum dan menyebabkan intensitas panas matahari terlalu tinggi. Bahan untuk penutup drum dapat dibuat dengan net atau waring dan juga bisa denan bahan-bahan yang lainnya.

  • Media Tanah

Tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir atau tanah yang juga tidak terlalu liat. Tanah yang digunakan merupakan tanah yang mengandung unsur hara yang cukup dan dalam hal ini dianjurkan menggunakan media tanah yang di ambil dari sawah. Anda harus mematangkan media tanah tersebut dan berikut tahapan-tahapannya :
  • Masukkan tanah ke dalam tong hingga ketinggian 30-40 cm atau sesuaikan dengan tinggi tong yang anda gunakan.
  • Masukkan air hingga tanah becek tapi tidak menggenang.
  • Masukkan EM4 sebanyak 4 botol ke dalam tong.
  • Aduk tanah tersebut 2 kali sehari sehingga tanah  tersebut menjadi gembur.
  • Jika tanah yang anda ambil dari sawah, maka anda tidak perlu melakukan tahapan-tahapan di atas, karena pematangan tanah di sawah sudah cukup bagus.

Media Instan Bokashi


Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kg bahan akan menghasilkan 90 kg media instan bokashi. Untuk setiap tong yang berukuran 200 liter membutuhkan 40 kg bokashi dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan bokashi adalah sebagai berikut :
  • Jerami padi (40%)
  • Pupuk kandang (30%)
  • Bekatul (20%)
  • Potongan batang pisang (10%)

Bahan dan campuran dalam pembuatan bokashi terdiri atas :
  • EM4
  • Air Sumur
  • Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut :
  • Cacah jerami dan potongan batang pisang, kemudian dikeringkan (Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika di genggam).
  • Campurkan bahan cacahan di atas yang sudah kering dengan bahan utama lainnya, aduklah hingga merata.
  • Campurkanlah bahannya sedikit demi sedikit agar tidak terlalu basah.
  • Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari dan selama itu anda harus membolak-balikkan campuran agar tidak membusuk.

Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi.


Tahap-tahap dalam mencampur tanah dan media bokashi.
  • Masukkan media bokashi ke dalam tong, kemudian aduk hingga merata.
  • Masukkan air ke dalm tong hingga ketinggian 5 cm kemudian diamkanlah hingga terdapat plankton atau cacing. Selama proses ini berlangsung, tong tidak perlu ditutup ( sekitar 1 minggu).
  • Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air yang baru dengan ketinggian yang sama.
  • Masukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak ¾ bagian dan masukkan juga ikan-ikan kecil.
  • Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama dua hari.
  • Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.
 Masukkan Bibit Belut

Setelah semua media budidaya di atas diselesaikan, maka tahapan selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya 2kg atau sebanyak 160-200 ekor.


Langkah ketiga : Perawatan
Perawatan belut di dalam tong relatif lebih mudah karena pemantauannya juga relatif lebih kecil. Berikut adah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan belut tersebut.

Pemberian Pakan
Sebenarnya tidak aturan baku tentang volume pemberian pakan namun sebaiknya pakan diberikan 5% dari jumlah bibit belut yang ditebarkan. Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, ikan-ikan kecil, dan juga cacahan keong/bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ketiga setelah bibit belut ditebarkan di dalam tong. Sebaiknya pemberian pakan dilakukan pada sore hari karena di alam bebas belut makan pada sore atau malam hari.

Pengaturan air
Pengaturan air juga merupakan hal penting yang harus dilakukan, ini dimaksudkan agar sisa-sisa makanan tidak menumpuk  dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Air yang masuk sebaiknya berupa percikan air, pipa paralon merupakan media yang cocok dalam hal mengalirkan air ini. Sedangkan untuk membuang air dapat dilakukan dengan cara membuat lobang pada tong dengan ketinggian 8cm dari genangan air pada media. Mengatur pembuangan sisa kotoran juga bermanfaat untuk menambah oksigen bagi media yang ada didalam tong (belut) tersebut.

Perawatan Tanaman Air
Tanaman air diguanakansebagai tampat belut untuk emnghindari dari intensitas tinggi matahari dan juga bisa menjadi sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya tersebut.

Pemberian EM4
EM4 berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan dab juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan takaran ½ sendok teh yang terlebih dulu dilarutkan dalam 1 liter air.

Perawatan di sekitar lokasi.
Perawatan ini digunakan untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut maupun predator pemangsa seperti ayam.

Langkah terakhir : Pemanenan
Pemanenan belut dapat dilakukan setelah 3-4 bulan masa budidaya dilakukan. Sesuai dengan keinginan kita dan juga permintaan pasar.

Semoga bermanfaat  J

Usaha Ikan Hias Air Tawar



Di Indonesia, ikan hias air tawar memiliki nilai potensi pasar yang tinggi. Keanekagaman hayatinya mendukung pada perkembangan ekonomi masyarakat.Praktek budi daya ikan hias mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di pasaran lokal dan bisa juga menjadi komoditas ekspor yang bisa diandalkan. Menurut data yang ada, paling sedikit terdapat sembilan puluh satu spesies  ikan hias air tawar yang teridentifikasi dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Nilai ekonomi yang menjanjikan menjadi alasan penting dalam pembudidayaan ikan-ikan hias tersebut dan juga pelestarian spesies ikan di Indonesia menjadi alasan lain yang tak kalah penting.

Di dunia ini, terdapat 1.100 (satu ribu seratus) jenis ikan hias peliharaan dari habitat perairan tawar. Dan 400 nya (empat ratus-nya) jenis  berada di wilayah Indonesia. Jumlah ini menandakan aneka hayati Indonesia yang kaya raya dan hanya menunggu sentuhan-sentuhan tangan masyarakat Indonesia yang kreatif, inovatif, serta memiliki tekad kemauan yang kuat.

Terdapat beberapa alasan dukungan dalam melihat peluang usaha ikan hias ini, yaitu:
  •  kebutuhan modal usaha yang relatif sedikit.
  • Pengembangan usaha yang bisa dilaksanakan secara personal.
  • Bisa menjadi bagian dari pekerjaan (industri) rumah tangga.
  • Memiliki pangsa pasar yang luas dan aktif.
  • Mampu menjadi pemberdayaan masyarakat melalui industri-industri kecil rumah tangga yang bertujuan pada pasar ekspor.

Sedangkan hambatan dan tantangan yang biasa terjadi dalam pelaksanaan usaha ikan hias air tawar antara lain:
·         Pengetahuan yang belum memadai dalam pembudidayaan ikan hias air tawar Indonesia.
·         Tehnologi pendukung yang belum merata di masyarakat hingga proses pengembangbiakan yang relatif banyak menggunakan cara tradisional.
·         Ketersediaan dan pemilihan indukan yang baik dan berkualitas.
·         Ketersediaan bibit unggul yang mudah didapatkan oleh para petani ikan.
·         Proses pembenihan yang harus didampingi oleh tenaga ahli atau orang yang berpengalaman.
·         Akses promosi dan proses distribusi yang belum bisa diketahui dan digunakan oleh para petani ikan secara merata.
Ikan-ikan hias air tawar asli Indonesia sangat banyak, di antaranya adalah Arwana atau  Schleropages Formosus sp,   Cupang atau Beta Splendens, dan Botia atau Botia Macrachanta sp. Dan berikut adalah sedikit penjelasan dari beberapa ikan hias yang  bisa anda budidayakan :

Arwana
Termasuk jenis ikan lidah bertulang atau Bony Tongue. Habitat aslina adalah sungai-sungai arus deras di Indonesia walaupun sekarang sangat jarang ditemukan di alam liar. negara lain yang memiliki jenis arwana adalah negara Birma, Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Nama lain dari ikan arwana adalah Dragon Fish atau Ikan Naga, Aruwana, Barramundi, Siluk, dan Kayangan. Arwana yang berasal dari Asia termasuk ikan hias legenda dan terfavorit. Karena memiliki harga pasar tinggi, kemampuan fisik yang kuat hingga mampu bertahan dalam segala kondisi dan memiliki penggemar yang loyal. Banyak orang memburu ikan ini sebagai koleksi ikan peliharaan, terutama jenis Super Red Banjar dan species Red Arwana.  Bahkan sebagian orang percaya pada keberuntungan dan nasib baik bagi pemilik ikan arwana. Demikian alasan pendukung nilai ekonomi yang selalu stabil di pasaran.

Discus
Discus atau Symphysodon discus. Ikan hias air tawar yang berasal dari sungai-sungai Amazon di negara Brasil. Jenis diskus banyak dikembangkan oleh berbagai negara karena keindahannya sebagai ikan peliharaan. Memiliki nilai ekonomi  tinggi, karena spesies pemakan cacing dan kutu air ini sangat digemari oleh banyak orang di belahan dunia.

Mas Koki
Mas Koki atau Carrasius Auratusi. Ikan hias terkenal selama puluhan tahun di Indonesia. Berasal dari negeri Cina, sebagai pendahulu bagi jenis ikan hias peliharan.  Berbagai jenis warna dan bentuk yang lucu mengundang ketertarikan. Biasanya mas koki memiliki warna putih, hitam, kuning, merah, dan campuran warna-warna tersebut. Bentuk bulat dan gemuk menjadi salah satu alasan nilai ekonomi ikan ini. Varian mas koki yang bagus dan paling banyak diminati adalah dari jenis Mas Koki Mutiara.

Guppy
Guppy atau Poecilia Reticulata. ikan hias yang sangat produktif  melahirkan anak dengan jumlah antara lima sampai dengan tujuh puluh ekor dari satu betina, atau disebut livebearers. Ikan ini sangat mudah dipelihara karena memiliki kualitas adaptasi dan ketahanan tubuh yang tinggi. Ikan yang berasal dari habitat Central America ini terkenal dengan beberapa nama, seperti Rainbow Fish, Fancy Tail, dan Millions Fish. Bersifat tidak agresif dan bisa hidup berdampingan dengan ikan lain yang memiliki kesamaan ukuran dan sifat.
Semoga bermanfaat bagi pembaca/anda yang suka dengan ikan hias.

Budidaya Ikan Nila




Peluang agribisnis perikanan kini banyak diburu masyarakat. Dari banyaknya komoditas perikanan di Indonesia, ikan nila dapat dikatakan memiliki prospek yang sangat besar. Sejak diperkenalkan tahun 1970, ikan ini terus berkembang dan semakin populer di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan ikan nila, baik kebutuhan benih ataupun kebutuhan ikan nila konsumsi, sangat diperlukan pola pengembangan yang betul-betul terarah. Pola pengembangan tersebut meliputi beberapa subsistem budidaya ikan nila dari hulu sampai hilir. Hal ini ditujukan untuk mengurangi dampak negatif agar dapat dicapai target produksi yang maksimal. Untuk itu diperlukan cara paling tepat guna mengatasi permasalahan budidaya ikan nila saat ini, antara lain.

  1. Sulitnya mendapatkan induk merupakan masalah utama dalam kegiatan budidaya ikan nila. Kondisi ini mengakibatkan jumlah benih ikan nila berkualitas tidak terpenuhi.
  2. Penyebaran ikan nila berkualitas tinggi harus benar-benar di jaga dengan bagus agar tidak tercampur dengan ikan nila lain atau yang kurang bagus sehingga mengakibatkan menurunkan kualitas benih ikan nila.
  3. Dalam menciptakan sistem budidaya, perlu dibuat pola produksi yang terarah sesuai konsep agribisnis. Untuk itu diperlukan spesifikasi budidaya ikan nila mulai dari tahap pembenihan sampai pembesaran.

 Kemudian kita harus mempelajari langkah-langkah dari budidaya ikan nila. Dimulai dari pembenihan sampai mendapatkan hasil untuk di panen.

Subsistem Pembenihan
Anda bisa memulai usaha dari pemeliharaan induk sampai menghasilkan benih tunggal kelamin jantan (monosex) berukuran 3-5 cm. Tujuan menghasilkan benih ikan nila monosex dikarenakan pada perkembangan ikan nila jantan lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan ikan nila betina. Pada langkah subsistem ini, anda harus benar-banar mampu menjaga kondisi dan kualitas induk ikan nila yang anda pelihara.

Subsistem Pendederan
Pada subsistem ini, anda memulai usaha dari pemeliharaan benih ikan nila berukuran 3-5 cm sampai mencapai ukuran 8 – 10 cm atau 15 – 20 gr. Tanggung jawab anda sebagai pendeder adalah menjaga agar benih ikan nila berkualitas tinggi dan tidak tercampur dengan benih ikan nila lainnya.

Subsistem Pembesaran
Pada langkah ini, anda dapat memulai usaha dari pemeliharaan benih ikan nila ukuran 8 – 10 cm  sampai mencapai ukuran konsumsi, baik ukuran ikan nila konsumsi untuk pasar lokal (200 – 250 gr) maupun ukuran ikan nila konsumsi untuk di ekspor(500gr).

Subsistem Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Pada langkah ini, anda harus mengolah hasil subsistem pembesaran mulai dari seleksi ukuran, pemfilletan, pengepakan, penyimpanan, dan pemasaran.

Subsistem Penunjang
Langkah terakhir, anda harus menyediakan sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan keempat subsistem di atas agar langkah-langkah tersebut dapat berjalan dengan baik dan anda bisa memperoleh hasil yang memuaskan.

cara memelihara itik petelur




Usaha budidaya itik petelur sangat menjanjikan sebagai usaha ekonomi kerakyatan mandiri dan nilai ekonomis yang dapat di ambil dari usaha ini adalah daging, telur, kotoran tetapi kali ini saya akan membahas tentang itik petelur.
Dalam memelihara itik, lokasi menjadi salah satu syaratnya dan lokasi harus jauh dari tempat keramaan atau pemukiman penduduk, tersedianya transportasi agar mudah dalam pemasaran dan juga tidak rawan pergusuran.
Dan berikut adalah pedoman dalam melakukan usaha ternak itik petelur tersebut.
Sebelum peterak memulai usahanya, maka peternak harus menyiapkan diri terutama dalam hal pemahaman ternak tersebut. Hal-hal yang harus disediakan dan dipahami adalah tentang :
1.       Perkandangan.
2.       Bibit unggul.
3.       Pakan ternak.
4.       Tata laksana.
5.       Pemasaran hasil ternak.
Penyiapan sarana dan peralatannya :
1.       Persyaratan temperatur kandang lebih kurang 39 derajat celcius.
2.       Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%.
3.       Penerangan kandang untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi-fungsi bagian kandang tersebut.
4.       Kondisi kandang dan perlengkapan untuk ternak tersebut.
Model kandang juga ada beberapa jenis, yaitu :
1.       Kandang untuk anak bebek tersebut atau dengan kata lain kandang box yang mampu menampung sekitar 50 ekor anak bebek tersebut.
2.       Kandang brower (untuk itik remaja) dan mampu menampung lebih kurang 100 ekor per-kelompoknya.
3.       Kandang layar (inilah untuk itik bertelur) modelnya berupa kandang baterai (2 ekot per kotak) atau bisa juga berupa kandang lokasi yang bisa menampung 4-5 ekor itik dewasa.
Dalam masalah pembibitannya :
1.       Pemilihan bibit dan calon induk.
Ada 3 cara untuk memilih bibit itik yang baik.
Ø  Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya.
Ø  Memelihara induk itik pejantan dan betina yang unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakkannya pada mesin tetas.
Ø  Membeli DOD (Day Or Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutu ataupun telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Peternakan setempat. DOD yang baik yaitu tidak cacat dengan warna kuning mengkilap.


2.       Perawatan bibit dan calon induk.
a.       Perawatan bibitnya.
Bibit yang baru saja tiba dari pembibitan hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penangannya sebagai berikut :
Bibit diterima dan di tempatkan pada kandang indukan yang telah disiapkan sebelumnya. Yang harus diperhatikan temperatur broodernya harus tersebar merata dan kapasitas satu box mampu manampung sekitar 50 bibit. Tempat pakan dan minum sesuai dengan ketentuandan jenis pakan dan minum pada itik stater perlu ditambahkan mineral atau vitamin.
b.      Perawatan calon induk.
Calon induk itik ada dua macam, yang pertama induk produksi telur dan yang kedua untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk prosuksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan  untuk 5-6 ekor itik betina.
c.       Reproduksi dan perkawinan.
Reproduksi dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Dan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan alami).
3.       Pemeliharaan.
a.       Sanitasi dan tindakan preventif.
Senitasi mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif  bertujuan untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
b.      Pengontrool penyakit.
Dilakukan setiap waktu, menyeluruh dan juga harus hati-hati. Bila ada tanda-tanda timbulnya penyakit maka tanganilah secara serius.
c.       Pemberian pakan.
Terbagi kedalam tiga fase :
Ø  Fase stater (umur 0-8 minggu).
Ø  Fase grower (umur 8-18 minggu).
Ø  Fase layar (umur 18-27 minggu).
Dan cara membagi pakannya terbagi kedalam empat kelompok :
Ø  Umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar.
Ø  Umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder  dan sebaran di lantai.
Ø  Umur  21 hari sampai 18 minggu disebar di lantai.
Ø  Umur 18-72 minggu , ada dua cara yaitu pada 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5% dan kemudian pemberian pakan itik secara ad libisum atau secara terus menerus.

alat dan bahan untuk budidaya jamur tiram



Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang paling banyak di konsumsi dan memiliki harga yang menjanjikan. Proses budidaya pun tidak terlalu sulit, kita hanya membutuhkan lahan untuk membuat rumah jamur  dan beberapa pengetahuan tentang jamur tersebut untuk membantu kerja kita. Usaha budidaya jamur memiliki kelebihannya sendiri dibandingkan dengan usaha lainnyadan saya akan membagikan cara membudidayakan jamur tiram tersebut.
Langkah pertama yang harus dilakukan tentu saja persiapan :
Hal utama yang harus dilakukan dari budidaya jamur tiram adalah menyediakan lahannya atau bangunan yang dijadikan tempat  budidaya jamur tersebut. Untuk permulaan  tidak perlu membangun tempat yang besar karena akan menghasilkan modal yang besar namun cukup memenuhi kriteria berikut ini :
a.       Ruang Persiapan.
Merupakan sebuah ruangan yang digunakan untuk semua proses persiapan mulai dari pengayaan, pencampuran bibit, sampai sterilisasi. Ruangan ini juga dibutuhkan jika anda ingin membuat dan mengembangkan bibit jamur tiram sendiri.
b.      Ruang Inokulasi.
Ruang ini dijadikan tempat untuk memasukkan bibit untuk media tanam. Syarat dari ruangan ini yaitu harus mudah dibersihkan, memiliki ventilasi yang baik agar terhindar dari bakteri yang mematikan.
c.       Ruang Inkubasi.
Ruangan ini dibutuhkan untuk membesarkan messelium jamur. Harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menampung dalam jumlah banyak, biasanya menggunakan rak dari kayu/bambu atau menggunakan tali rafia yang digantung. Secara teori suhu di ruang inkubasi sekitar 22-29 derajat celcius dengan kelembaban mencapai 60-80 yang mudah dicapai pada daerah dataran tinggi. Dan jika anda berada di dataran rendah maka anda perlu penelitian khusus agar usaha anda dapat berjalan dengan baik.
d.      Ruang penanaman.
Ruangan ini hampir sama dengan ruangan inkubasi, hanya saja dalam ruangan ini harus membesarkan batang atau akar jamur hingga jamur tersebut siap dipanen. Di dalam ruangan ini terdapat alat yang digunakan untuk menjaga kelembaban udara 80-90 persen pada suhu 16-22 derajat celcius.
Langkah terakhir adalah mempersiapkan alat dan bahan budidaya jamur tiram.
Untuk melakukan budidaya jamur jelas harus ada persiapan alat dan bahannya seperti cangkul, sekop, totol, boiler, gerobak, sendok bibit, centong dan juga mixer.